ADMIN

Energi Surya untuk Universitas. Perlukah ?

0 komentar
http://4.bp.blogspot.com/-pJy2tVvDRTA/TyDFRgB2rRI/AAAAAAAAAys/JZesSoEn9sY/s1600/sinar+surya+2.jpg

Listrik. Kita semua pasti tahu apa itu listrik dan seberapa pentingnya listrik bagi kehidupan kita. Segala hal yang berhubungan dengan aktivitas kita pun pasti menggunakan listrik. Kipas angin,kulkas,TV,laptop, lampu penerangan merupakan salah satu dari sekian banyak alat-alat yang memerlukan listrik sebagai tenaga utama dalam pengoprasiannya.

Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, listrik kini tidak lagi dipergunakan sebagai energi yang dapat digunakan sebagai penunjang penerangan pada setiap daerah. Kini listrik lebih difokuskan sebagai energi yang dapat mengaktifkan sekian banyak peralatan yang dapat digunakan sebagai penunjang aktivitas kita sehari-hari.

Pembelajaran di STIKOM pun juga tak lepas dari perlunya energi ini. AC dan LCD Proyektor  merupakan sedikit dari peralatan penunjang pembelajaran yang tentunya sangat bermanfaat demi terciptanya kenyamanan serta pembelajaran berbasis teknologi yang dapat menunjang mahasiswa untuk memahami materi yang diajarkan.

Namun, salah satu elemen inilah yang dapat memberatkan biaya operasional kampus mengingat penggunaannya yang sangat vital. Biaya listrik yang semakin merangkak naik inilah yang menjadi penyebabnya. Maka dari itu kita harus berfikir, apakah ada solusi cerdas bagi permasalahan klasik yang ada sekarang ini ?

Listrik. Apakah harus selalu dari PLN ?

Pertanyaan ini mungkin sedikit kontroversial. Mungkin anda masih bertanya-tanya mengapa kita harus menggunakan listrik dari PLN ? apakah tidak ada cara lain untuk menghemat biaya keseharian kita semisal dengan memanfaatkan energi yang ada agar dapat dirubah menjadi energi listrik ?. Tentulah ada.
Kita dapat melirik sejenak tentang pemanfaatan sungai sebagai pembangkit listrik, pemanfaatan nuklir sebagai pembangkit listrik, pemanfaatan angin sebagai angin listrik,  bahkan tenaga surya pun sebenarnya dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Namun, manakah yang cocok ?. Mungkin pilihan tercocok adalah pemanfaatan tenaga surya dengan sel surya. 

Tenaga Surya, Keajaiban yang mahalkah ?

Panel surya merupakan keajaiban kecil. Hanya dibutuhkan lempengan-lempengan besi, atau bahan lain yang mengkilat, berukuran mini untuk mengubah tenaga surya menjadi listrik.

Namun demikian, produksi panel surya sangat pelik. Proses pembuatan panel terdiri dari berpuluh-puluh tahap. Semuanya harus dilakukan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Semua ini untuk menghasilkan satu panel surya yang mampu menyerap sebanyak mungkin sinar matahari.

Peliknya proses produksi inilah yang mengakibatkan mahalnya panel surya. Ini menjadi masalah dalam upaya memperkenalkan teknologi pembangkit listrik ini dalam skala besar. Terlebih lagi mengingat sulit nya teknologi ini berkembang di Surabaya akibat mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan panel tersebut.

Namun, ada solusi lain pembuatan panel surya yang tidak memerlukan biaya produksi yang tidak bergitu mahal. Yaitu berbahan plastik. Dengan bahan itulah biaya produksi yang dikeluarkan pun bisa semakin efisien walaupun daya yang dapat di tangkap lebih sedikit dibanding berbahan besi. Inilah solusi yang tepat demi mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar listrik serta dapat menjadi salah satu keunggulan STIKOM Surabaya demi terciptanya program STIKOM Green Campus dengan memanfaatkan teknologi berbasis lingkungan. Semoga cepat terealisasikan.
Salam Komitsa ! 

Tolong dibaca terlebih dahulu !

Anda sedang membaca artikel tentang Energi Surya untuk Universitas. Perlukah ? dan anda bisa menemukan artikel Energi Surya untuk Universitas. Perlukah ? ini dengan url http://komitsa-indonesia.blogspot.com/2013/11/energi-surya-untuk-universitas-perlukah.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Energi Surya untuk Universitas. Perlukah ? ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Energi Surya untuk Universitas. Perlukah ? sebagai sumbernya.


Posting Komentar